Selasa, 05 Oktober 2010

Kata Hati Pujangga: “Mencintai Bayangan (2)”

Oleh : Lubab el-Zaman



Biarlah kucintai bayangan
biar tak ada lagi emosi-emosi yang melayang
yang akan menghantam dinding-dinding hati,
penuh cinta, yang masih rapuh karena derita.


Biarlah kucintai bayang-bayang
walau gila di pandang
walau tak bertepi
Mengitari, menari-nari si hitam yang tak pasti

Lagi pula,
cinta pada sang pujaan
tanpa seikat resmi
hanya sebatas ilusi, yang tak disetujui.
walau kedua kepala menari-nari pertanda setuju
tapi itu hanyalah palsu
yang masih menunggu untuk mengadu.

Bagiku,
cinta pada sang pujaan
hanya pada seikat resmi
dan semua mengangguk setuju.
Kini, tak ada lagi catatan palsu.
Malaikat pun berdoa, dengan kata mutiara
sebagai nahkoda di setiap bahtera.

Cinta yang tak ada seikat resmi
bagiku, derita yang di rasa.
Bahagia pun di rasa hampa.
Entah kemana rasa itu,
di kala dua hati menyatu.
Dan malaikat pun takkan sudi melihat
di dalamnya penuh muslihat.

Biarlah kucintai bayangan.
Bayanganmu,
sebagai rasa tak berdayaku.
Tapi aku tak akan mengharapmu
walau egomu terkikis semilir angin cinta kasih.
Demi seikat resmi, tunggulah aku untuk memilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar