Selasa, 05 Oktober 2010

Kata Hati Pujangga: “Hati Peduliku”

Oleh : Lubab el-Zaman




Tatkala peduliku bagaikan air yang mengalir
melihatku pada dinding penghalang
yang kau lapisi dengan semen-semen egois
maka justru aku akan terjang
merobohkan dengan lembutnya air
agar diding terbuka, penuh kerelaan
dan tak ada penolakan darimu.


Biarlah air itu menelusuri ruang-ruang yang kering di jiwamu
agar kau nampak segar.
Dan singkirkan saja bendungan airmu
Dan alirilah lahan jiwamu dengan airku
maka tetumbuhan pun tak akan layu dikala panasmu.

Peduliku
Berbicara dengan pandangan menunduk
Ketulusan yang kuhidangkan
Kejujuran tentunya
Biar tak ada makna munafik yang berselimut
Dan kau tak mengejar bayang-bayang dibalik selimut itu
Tak pula, kau siap menutup dinding penghalangmu
Jika makna munafik itu kau tangkap dalam pandangmu.

Peduliku
Salah satu sejuta rasa yang menari di hamparan jiwaku
Dan kuterhibur dengan rasa ini.
Jika kau menginginkan diriku bahagia
tak berupaya kau menolak peduliku
diam saja, pintaku
dan kau nikmati peduliku yang menyuburkan tetumbuhan hidupmu.

Hidup adalah peduli manusia
atau kau akan mati tertusuk sepimu
yang kau undang seiring penolakan atas siraman peduliku, peduli manusia.

Pandanglah masa lalu
di kala kau menyambut lahir
kau keluar dengan susah pasah,
tapi ibumu melindungimu
dari pengapnya alam kandungan.
Ibumu peduli akan hidupmu
dan kau hidup sampai sekarang.

Peduliku,
biarlah selalu mengikat
mengikuti setiap gerak hidupmu
agar kita bersama dalam peduli
dan kita nikmati bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar