Kamu berkata:
“Aku ingin meraih bintang impian”.
Tapi kau enggan keringat" menetes
tatkala sang surya menyambutmu.
Kau hanya berkata,
“Ada waktu yang akan hadir kembali.
Tunggu sang surya terbit kembali”.
Maksud kau mungkin,
masa depan adalah usaha
masa kini hanyalah rencana
masa lalu hanyalah sampah kenikmatan yang tersisa
Itukah yang kau lakukn?
Kebanyakan hanya berkata tentang kemauan
tapi mereka lupakan tentang kelakuan.
Mereka hanya munafik yang menjamur di hati.
Sudah!
Buang saja mimpimu,
bila jiwa ragamu terkulai memalas.
Mimpimu hanya akan menertawakan penuh cemooh.
Manusia hanya harap instan
di kala berbicara impian.
Hanya berharap impian itu datang di hadapan
menyuguhimu dengan senyuman.
Tapi tak berharap mengejar penuh kelelahan
walau hasil, tak pasti menghampiri.
Bagai kupu-kupu tak berharap berjuang dalam sarang kepompong.
Akankah ada?
kupu-kupu terbang di kala ia meminta
tangan manusia mengeluarkannya dari kepompong
sebagai jalan berjuang
dan meraih dunia terang.
Jawablah pertanyaan itu,
dengan jiwa ragamu,
bukan dengan mulutmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar